Sengkang, KOMPASNEWS – Masyarakat mengeluhkan maraknya aktivitas judi sabung ayam di Kabupaten Wajo dalam beberapa pekan terakhir. Polisi dituding tutup mata.
Salah satu tokoh masyarakat (tomas) sekaligus Ketua Himpunan Insan Pers Indonesia (HIPSI), Andi Mappatoto menuturkan, aktivitas judi sabung ayam di Wajo terjadi di beberapa lokasi. Di antaranya di Kalola Kecamatan Maniangpajo, Ujunge Palloro Kecamatan Tanasitolo dan beberapa titik dalam Kota Sengkang di Kecamatan Tempe.
“Dan ironisnya aktivitas mereka dilakukan terbuka. Tapi tidak ada sama sekali tindakan dari kepolisian,” ujar Mappatoto, Jumat (16/10/2025).
Mappatoto menilai, ada kesan pembiaran yang dilakukan aparat. Indikasi itu terlihat jelas kata dia. Di mana polisi tak melakukan pembubaran sama sekali.
“Saya tidak tahu ini pembiaran atau apa. Tapi kesannya begitu. Seolah polisi tutup mata. Masa di depan mata tidak dibubarkan. Kan aneh,” ketusnya.
Mappatoto tidak yakin kalau polisi tidak mengetahui aktivitas judi sabung ayam yang tersebar di beberapa lokasi. Karena aktivitas itu dilakukan besar-besaran di tengah permukiman.
“Arena sabung ayam dominan berlokasi di tengah pemukiman warga. Dan itu telah berlangsung lama,” ucapnya.
“Seperti di daerah Kalola itu sudah lama di sana. Dan besar-besaran juga. Tapi aparat malah senyap,” sindir Mappatoto.
Sementara pihak Kapolsek Maniangpajo AKP Johari yang dikonfirmasi via telepon tidak memberikan respons. Begitu juga AKP Chandra Said Kapolsek Tempe dan Kapolsek Tanasirolo AKP Wahyu tak merespons pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya.
Sementara Kapolres Wajo, AKBP Muh Rosid Ridho yang dihubungi terpisah mengatakan akan mengecek dan menindaklanjuti laporan itu.
“Makasih mas atas infonya dan kami dalam hal ini Polres Wajo akan menindaklanjuti sampai ke masing-masing jajaran di bawah Polsek. Dan saya kira itu sudah tidak ada lagi terjadi di Wajo,” ucapnya melalui pesan seluler. (win/skr)
