banner 728x250

Sosiolog Soroti Bentrok Antarwarga di Kandea Makassar: Pemerintah Gagal

  • Bagikan

Makassar, KOMPASNEWS – Sosiolog Andi Tenri Farida berpendapat, bentrokan antarwarga di Kandea, Kecamatan Tallo, Kota Makassar adalah cermin masih lebarnya kesenjangan sosial. Konflik horizontal ini menggambarkan sentimen sosial yang belum redup.

“Ini buah dari kesenjangan ekonomi sosial yang masih menganga. Pemerintah belum mampu menutup celah itu. Sentimen sosial membuat konflik ini abadi,” ujar Tenri, Kamis (25/9/2025).

Example 300x600

Menurut Tenri, di masyarakat masih ada jurang pemisah yang dalam antara kaya dan miskin. Mereka memilih bertikai karena tak punya solusi keluar dari himpitan ekonomi sosial.

“Akhirnya mereka punya jalan keluar sendiri. Pemuda pemuda yang produktif kehilangan harapan. Jadilah kemudian konflik sebagai pelampiasan,” ucapnya.

Secara psikologis, konflik ini juga ekspresi diri. Kata Tenri, karena tak punya ruang ekspresi yang cukup, akhirnya kekerasan menjadi pembuktian mereka.

“Konflik ini tidak bisa diredam dengan langkah represif. Tindakan represif justru akan membuat konflik ini terus menyala,” jelasnya.

Solusinya kata dia, pemerintah harus membangun ruang ekspresi yang cukup bagi mereka. Kedua sebut Tenri, keterbelakangan ekonomi harus segera diatasi.

“Buka lapangan kerja bagi masyarakat. Jangan biarkan mereka terus terbelakang. Karena itu akan melahirkan benih-benih konflik dari generasi ke generasi,” imbuhnya.

Sebelumnya, sedikitnya 6 rumah terbakar saat terjadi bentrokan antarwarga di Jalan Kandea 3, Kecamatan Tallo, Makassar, dua hari lalu. Ini adalah bentrokan terparah dalam 10 tahun terakhir.

Bentrokan terjadi dalam 3 hari beruntun. Selain 6 rumah terbakar, dua warga juga menjadi korban terkena busur panah. (wia/skr)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan