banner 728x250

Soal Kebocoran Pipa Minyak di Towuti, Vale Klaim Sudah Tangani 6 Titik

  • Bagikan
Upaya penanganan kebocoran pipa minyak di Towuti.

Towuti, KOMPASNEWS — PT Vale menegaskan kemajuan signifikan penanggulangan pasca kejadian kebocoran pipa minyak di wilayah Towuti. Dari sebelas titik penanganan yang dipetakan sejak hari pertama insiden (23 Agustus 2025), enam titik telah selesai ditangani.

Kemajuan tersebut, mencakup Titik 2 (Desa Lioka) yang sejak 13 September 2025 tidak lagi memerlukan aktivitas pembersihan karena kejernihan air telah kembali. Kondisi serupa juga telah dicapai di Titik 1 dan Titik 7.

Example 300x600

Sementara Titik 3, Titik 8, dan Titik 9 telah selesai pembersihan dan menunggu hasil uji kualitas air dan tanah dari laboratorium terakreditasi.

Head of External Relation PT Vale Indonesia, Endra Kusuma, mengungkapkan, sejak awal, prioritas PT Vale adalah menghentikan aliran minyak, meminimalkan dampak ke masyarakat dan lingkungan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan.

“Pada awal kejadian, kami memprioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat, serta kondisi lingkungan. Kami juga mengerahkan seluruh sumber daya untuk meminimalkan dampak dengan menghentikan aliran minyak,” kata Endra, Rabu (22/10/2025).

Upaya penanganan ini, kata Endra, dilaksanakan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur, beserta OPD terkait, forum koordinasi pimpinan daerah, serta unsur masyarakat. Seluruh langkah lapangan juga didokumentasikan, ditinjau, dan diselaraskan dengan prosedur penanggulangan tumpahan minyak dan standar keselamatan kerja yang berlaku.

Untuk aspek sosial, PT Vale bersama pemerintah dan perwakilan masyarakat juga telah menyepakati skema, serta mekanisme penyaluran biaya penanganan dampak. Proses identifikasi dan verifikasi penerima manfaat saat ini juga berlangsung dengan prinsip akurat, adil, dan terdokumentasi, guna memastikan akuntabilitas dan mencegah duplikasi.

Dari aspek lingkungan, PT Vale bekerjasama dengan akademisi dari beberapa perguruan tinggi untuk melakukan pemantauan berkala kualitas air dan tanah pada titik-titik terdampak. Hasil uji laboratorium independen dan terakreditasi menjadi rujukan pengambilan keputusan, termasuk penetapan kriteria tuntas (site closure criteria) sesuai praktik terbaik dan peraturan yang berlaku.

Data uji dan ringkasan teknis akan dibuka secara bertahap untuk memastikan akuntabilitas publik.

“Komitmen dan empati kami terhadap masyarakat dan lingkungan sejak awal sampai dengan saat ini masih sama. Kami memahami keresahan masyarakat. Hal itulah yang menjadi motivasi kami untuk memperkuat kerja di lapangan sampai Towuti pulih sepenuhnya,” kata Endra. (wia/skr)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan