Makassar, KOMPASNEWS – Pemerintah Kota Makassar menyalurkan seragam sekolah gratis kepada ratusan siswa SD dan SMP di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarang. Ini adalah distribusi pertama yang menyentuh wilayah kepulauan.
Seragam diserahkan langsung Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Pulau Kodingareng, Senin (6/10/2025). Bantuan seragam ini merupakan hasil kolaborasi Pemkot Makassar bersama Bank Sulselbar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta dukungan dari Yayasan Aksa Mahmud/Bosowa Education di bawah naungan Melinda Aksa.
Tercatat, ada 84 siswa SD dan 66 siswa SMP di Kecamatan Sangkarang yang menerima bantuan. Tampak hadir Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Melinda Aksa dan Kadis Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman.
Hadir juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin, dan Kabag Protokol Andi Ardi Rahadian, Kabid Dinas Kominfo Abdullah, Kadis DP2 Aulia Arsyad dan camat Sangkarang.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap anak-anak atau siswa SD dan SMP di pulau yang selama ini menghadapi keterbatasan fasilitas dibanding wilayah daratan.
“Pemerintah Kota terus memberikan semangat kepada para tenaga pengajar, serta siswa khususnya yang berada di wilayah kepulauan, agar tetap berjuang memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita di pulau,” ujar Munafri di sela penyerahan bantuan seragam sekolah di Pulau Kodingareng, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, kondisi geografis dan keterbatasan akses di wilayah kepulauan menjadi tantangan tersendiri yang membutuhkan perhatian lebih.
Karena itu, Pemkot berkomitmen untuk terus menghadirkan kebijakan dan program yang berpihak kepada masyarakat pulau.
“Kita tahu, ada perbedaan antara kondisi di daratan dengan di pulau. Bentuknya memang sangat timpang, sehingga perhatian pemerintah terhadap masyarakat pulau harus lebih besar,” tuturnya
“Komitmen kami jelas, masyarakat kepulauan tidak boleh tertinggal,” tambah Munafri.
Kunjungan Munafri-Aliyah di Pulau Kodingareng, itu bukan sekadar seremoni. Ini adalah pesan kuat bahwa pemerataan pendidikan bukan hanya tentang bangunan sekolah, tetapi tentang rasa keadilan, memastikan bahwa anak-anak di pulau pun mendapat hak dan perhatian yang sama seperti di daratan.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga menjelaskan bahwa bantuan seragam sekolah gratis untuk siswa SD dan SMP di Kecamatan Sangkarrang tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Program ini murni hasil kolaborasi dan sinergi dengan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial (CSR).
“Untuk Kecamatan Sangkarrang, biaya penyediaan seragam sekolah disediakan oleh Ibu Melinda Aksa melalui Bosowa Peduli,” terangnya.
“Sementara tas dan tumbler disiapkan oleh Bank Sulselbar lewat program CSR-nya. Ini wujud nyata kolaborasi lintas sektor yang kami dorong,”. Lanjut Appi menjelaskan.
Lebih lanjut, mantan Bos PSM itu menegaskan, kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta menjadi kunci dalam membangun Makassar yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Tidak semua program, katanya, harus bersumber dari APBD. Peran dunia usaha dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar.
Artinya, dalam membangun Makassar, tidak semua harus datang dari pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi lintas lini dan lintas sektor. (wia/skr)