banner 728x250

BI Sulsel Luncurkan QJI: Indonesia Timur Pelopor Ekonomi Digital

  • Bagikan
Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) secara resmi meluncurkan kegiatan QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) 2025.

Maros, KOMPASNEWS – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) secara resmi meluncurkan kegiatan QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) 2025 Wilayah Sulawesi Maluku Papua (Sulampua). Peluncuran berlangsung di Leang-Leang, Kabupaten Maros.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye nasional tahunan Bank Indonesia yang memadukan edukasi interaktif digitalisasi sistem pembayaran dengan pengenalan potensi budaya, dan pariwisata daerah.

Example 300x600

Kepala BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan simbol sinergi lintas sektor dalam mempercepat inklusi keuangan melalui digitalisasi yang berpihak pada masyarakat dan berakar pada budaya lokal.

“Melalui QRIS Jelajah Budaya Indonesia, kita ingin memperlihatkan bahwa transformasi digital tidak sekadar soal teknologi, tetapi juga tentang bagaimana inovasi dapat tumbuh tanpa meninggalkan identitas dan kearifan budaya kita. Digitalisasi adalah keniscayaan, dan Sulampua siap menjadi garda depan gerakan ini,” kata Rizki, Selasa (14/10/2025).

Pelaksanaan QJI tahun ini, kata Rizki, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dilakukan dalam dua tahap. Yaitu tingkat provinsi dan tingkat wilayah.

Maros dipilih sebagai lokasi pembukaan karena merepresentasikan integrasi antara potensi wisata dunia dan penguatan ekosistem ekonomi digital. Apalagi di Maros, ada destinasi unggulan seperti Rammang-Rammang, Bantimurung, dan Leang-Leang yang menerapkan QRIS untuk pembayaran tiket, parkir, dan transaksi UMKM, sehingga wisatawan dapat merasakan langsung kemudahan transaksi digital.

“Langkah ini menjadi contoh nyata bagaimana elektronifikasi dapat berjalan berdampingan dengan pelestarian budaya dan promosi pariwisata,” kata Rizki.

Rizki, juga mengungkapkan bahwa ada tiga pesan penting dari pelaksanaan QJI Sulampua 2025. Pertama, digitalisasi sistem pembayaran adalah keniscayaan dan menjadi bagian penting dari transformasi ekonomi daerah, dengan QRIS sebagai gerbang utama untuk mempercepat elektronifikasi transaksi.

Kedua, literasi keuangan digital harus berjalan seiring dengan pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata, agar kemajuan teknologi tetap membawa manfaat bagi sektor riil dan nilai-nilai lokal. Ketiga, kolaborasi adalah kunci keberhasilan. Percepatan inklusi keuangan hanya dapat tercapai dengan sinergi erat antara pemerintah daerah, perbankan, penyedia jasa pembayaran, komunitas, dan masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadikan digitalisasi sebagai gerakan bersama yang inklusif, berkelanjutan, dan berakar pada kekayaan budaya daerah. Karena itu, mari kita jadikan QJI Wilayah Sulampua sebagai momentum untuk membuktikan bahwa Kawasan Timur Indonesia tidak hanya kaya akan alam dan budaya, tetapi juga siap menjadi garda depan ekonomi digital Indonesia. Semoga kegiatan ini menjadi perjalanan yang bermakna, bukan hanya menjelajah budaya, tetapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat,” kata Rizki. (wia/skr)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan